Sesungguhnya mereka telah mendustakan kebenaran (Al-Quran) ketika ia sampai kepada mereka. Oleh itu, akan datanglah kepada mereka berita (yang membuktikan kebenaran) apa yang mereka selalu ejek-ejek itu (iaitu mereka akan ditimpa bala bencana).
(Surah Al-An'aam, Ayat 5)

Wednesday, October 6, 2010

Ayatullah Makarim Syirazi: Yasser Al Habib itu Tidak Tahu Apa-apa, dan Wahabi Lebih Bodoh Lagi

Pribadi ini memang tidak tahu apa-apa, atau memang sedang tidak waras, namun lebih bodoh dari itu adalah ulama-ulama Wahabi yang bersandar dengan ucapan-ucapan Yasser dengan mengatakan, "Syiah telah menampakkan hakekat aslinya." Ini menunjukkan mereka berdalil dengan sesuatu yang tidak logis sebab hanya menyandarkan pendapatnya pada satu orang yang tidak dikenal, dan tidak bersandar pada pendapat ulama-ulama Syiah lainnya. Saya menulis sekitar 140 kitab mengenai aqidah, tafsir, dan ilmu-ilmu lainnya dan tidak satupun dalam kitab saya, saya menulis penghinaan terhadap istri Nabi, sementara Yasser tidak menghasilkan karya apapun dan berbicara tanpa sanad.

Menurut Kantor Berita ABNA, Ayatullah al-Uzhma Makarim Syirazi dalam perkuliahannya ahad kemarin (3/10) menyikapi munculnya fitnah terbaru yang dihadapi umat Syiah dengan keberadaan Yasser al Habib yang mengatasnamakan Syiah telah melakukan penghinaan terhadap istri Nabi Ummul Mukminin Aisyah ra berkata, "Apakah kamu mendengar ada seseorang yang tidak tahu apa-apa namun menyebut diri sebagai ulama Syiah yang sekarang menetap di London yang telah mengucapkan perkataan-perkataan yang tidak sepantasnya disematkan kepada istri Nabi saww?"

Beliau menegaskan bahwa individu tersebut tidak layak mengatasnamakan diri sebagai ulama Syiah sebab tidak memiliki kapasitas apa-apa, " Pribadi ini memang tidak tahu apa-apa, atau memang sedang tidak waras, namun lebih bodoh dari itu adalah ulama-ulama Wahabi yang bersandar dengan ucapan-ucapan Yasser dengan mengatakan, "Syiah telah menampakkan hakekat aslinya." Ini menunjukkan mereka berdalil dengan sesuatu yang tidak logis sebab hanya menyandarkan pendapatnya pada satu orang yang tidak dikenal, dan tidak bersandar pada pendapat ulama-ulama Syiah lainnya. Saya menulis sekitar 140 kitab mengenai aqidah, tafsir, dan ilmu-ilmu lainnya dan tidak satupun dalam kitab saya, saya menulis penghinaan terhadap istri Nabi, sementara Yasser tidak menghasilkan karya apapun dan berbicara tanpa sanad."

Ulama besar yang merupakan marja taklid dalam dunia Syiah ini melanjutkan, "Kami mengatakan bahwa ucapan orang tersebut adalah perkataan buruk dan bohong besar, dan ia tidak tahu apa-apa namun ulama-ulama Wahabi justru bersandar pada ucapannya. Ada kemungkinan ceramah-ceramah tidak senonoh dari orang yang bermukim di London ini adalah sebuah konspirasi, dan Wahabi yang berada di Hijaz memanfaatkan ceramah-ceramah itu untuk merusak citra Syiah dan menimbulkan kebingungan di kalangan umat Islam sampai mereka mendapatkan keuntungan pribadi dari tipu muslihat ini."

Tenaga pengajar Hauzah Ilmiyah Qom ini melanjutkan, "Di antara syubhat lainnya, yang ulama-ulama Wahabi lontarkan, mereka berkata, kalau memang perbuatan Yasser tersebut sesuatu yang terlaknat lantas mengapa Ayatullah-ayatullah kalian tidak mengatakan apa-apa?. Mereka melontarkan syubhat tersebut dengan terus bertanya sementara kita telah mengutuk perbuatan tersebut dan mengatakan bahwa kita tidak mengenal bentuk penghinaan apapun terhadap istri-istri Nabi, yang kita tahu, penghinaan terhadap istri-istri Nabi sama halnya menghina Nabi sendiri."

"Apakah Wahabi lupa mengenai fatwa mati Imam Khomaeni terhadap Salman Rusdi yang telah menghina Islam dan menyatakan bahwa ia telah murtad dari Islam? Apa mereka ulama-ulama Wahabi itu tidak mengetahui bahwa Salman Rusdi dalam buku Ayat-ayat Syaitannya itu bukan hanya menghina Nabi namun juga melakukan penghinaan terhadap istri-istri Nabi tetapi mengapa mereka berdiam saja dan tidak mengeluarkan kutukan apapun terhadap Salman Rusdi sementara Imam Khomeini melakukannya?. Ini menunjukkan bahwa mereka bukan ahli logika dan tidak lagi mampu berpikir sehat. Berseberangan dengan mereka, di antara ulama-ulama Sunni mengetahui fatwa-fatwa dan pengecaman kita (ulama-ulama Syiah) dan mereka menyatakan kegembiraannya dengan itu." Tegasnya.

Ayatullah Makarim Syirasi di akhir pembicaraannya mengatakan, "Kita harus lebih waspada dan berhati-hati dalam setiap diskusi dan dialog, jawablah setiap pertanyaan dengan dalil dan hujjah yang tegas, dengan argumen-argumen yang sehat dan kuat dan jangan melakukan hal-hal yang dapat memicu perselisihan dan semakin memperlebar jurang perpecahan. Saya yakin umat Islam pada akhirnya akan bergandengan tangan satu sama lain dan tidak terjebak dalam fitnah perpecahan yang gencar dihembuskan musuh-musuh Islam."
Diberitakan, pribadi yang bernama Yasser al Habib tidak layak menggunakan pakaian yang merupakan ciri khas pakaian ulama Syiah, karena ia bukan lulusan dan alumni dari Hauzah Ilmiyah manapun.

Yasser al Habib selama bulan Ramadhan kemarin dalam berbagai acara khususnya acara peringatan kematian Aisyah istri Nabi mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang memicu pertikaian dengan menyematkan hal-hal yang tidak pantas kepada Ummul Mukminin Aisyah. Ulama-ulama Syiah dari Arab Saudi dan Kuwait diantaranya, Syaikh Amri, Syaikh Husain Mu'tawaq, Syaikh Hasan Safaar, Saikh Al al-Muhsin, Syaikh Hasyim as salman dan lain-lain telah mengecam keras pernyataan-pernyataan Yasser al Habib yang dianggap telah melukai hati umat Islam.

Sesuatu yang mengherankan, ditengah kecaman kaum muslimin, Yasser al Habib justru mendapat perlindungan dan pembelaan dari pemerintah Inggris.


Ayatullah al-Uzhma Makarim Syirazi

Mesir:
Ucapan Terimakasih Syaikhul Azhar atas Fatwa Ayatullah Al-Uzhma Ali Khamanei


Rektor Universitas Al-Azhar Mesir menyambut baik fatwa Ayatullah al-Uzhma Sayyid Ali Khamenei yang mengharamkan kepada para pengikut Syiah untuk melakukan penghinaan dan pelecehan terhadap sahabat-sahabat Nabi dan simbol-simbol khusus milik umat Sunni.
Menurut Kantor Berita ABNA, menyambut baik fatwa Pemimpin Besar Revolusi Republik Islam Iran Sayyid Ali Khamanei mengenai pelarangan umat Syiah untuk menyerang dan menghina ummul mukminin Aisyah dan sahabat-sahabat Nabi saww lainnya, Rektor Universitas al-Azhar Syaikh Ahmad Tayyib berkata, "Dikeluarkannya fatwa ini berada pada waktu yang tepat, khususnya untuk mencegah adanya perpecahan dan timbulnya fitnah yang lebih besar."

Ahmad Tayyib dalam lanjutan penjelasannya mengatakan, "Saya berbahagia dan menyambut baik dikeluarkannya fatwa yang penuh berkah ini oleh Hadhrat Imam Ali Khamanei khususnya mengenai pengharaman penghinaan terhadap sahabat-sahabat Nabi saw radiAllahu 'alaihim atau pelecehan terhadap istri Nabi saw Ummul Mukminin Aisyah ra. Fatwa ini berdasarkan pengetahuan yang benar dan pemahaman yang mendalam akan adanya bahaya dari musuh-musuh Islam yang selalu berupaya memecah belah umat, dan juga menunjukkan adanya keinginan yang besar untuk mewujudkan persatuan umat Islam.

Beliau melanjutkan, "Keistimewaan fatwa ini adalah karena dikeluarkan oleh ulama besar kaum muslimin dan marja taklid dari umat Syiah dan juga adalah sebagai Rahbar, Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran."

At-Tayyib dalam penjelasannya menyatakan, "Saya yang berada dalam lingkungan pendidikan dan memperhatikan mengenai urusan syar'i, saya katakan berupaya keras dan sungguh-sungguh demi terwujudnya persatuan umat Islam adalah sesuatu yang wajib, dan berupaya semaksimal mungkin untuk meminimalisir adanya perselisihan antar pengikut mazhab yang berbeda. Persatuan umat Islam lebih utama dan penting dari segalanya, Allah SWT berfirman, "Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar." (Qs. Al-Anfaal: 46).

"Saya juga menyatakan, barang siapa yang diantara kaum muslimin menyebarkan fitnah, sesungguhnya ia adalah pendosa, yang akan mendapatkan azab Allah dan merupakan orang-orang yang ingkar di tengah-tengah umat." Tegasnya.

Rektor al Azhar bersyukur dan mengucapkan rasa terimakasih yang mendalam kepada Ayatullah Sayyid Ali Khamanei atas fatwa beliau yang keluar pada saat yang tepat, dan dengan izin Allah akan menjadi fatwa yang dapat mempererat persatuan kaum muslimin dan dapat menutup pintu-pintu fitnah dan perpecahan.

Rektor al-Azhar juga berharap semoga Allah SWT menjadikan fatwa tersebut sebagai permulaan yang baik dan merupakan bukti adanya i'tikad baik dan kesungguhan untuk menyatukan kaum muslimin sehingga tidak ada lagi tempat bagi mereka yang bersikap ghuluw, yang kesibukannya hanya menyebarkan fitnah dan memecah belah kaum muslimin. Beliaupun juga berharap kepada seluruh umat Islam se dunia untuk berpegang teguh kepada tali Allah sehingga tidak menjadi umat yang berpecah belah. Di akhir penjelasannya beliau menegaskan, "Mesir akan turut serta untuk menjadi Negara yang akan mendekatkan umat Islam satu sama lain sampai terwujud persatuan umat Islam sedunia."

sumber : abna.ir

Yasir Habib Sang Penista Sahabat Nabi dan Ummul Mukminin Aisyah ( eramuslim.com telah melakukan jurnalisme yg tak bertanggung jawab tendensius, menghasut, adu domba, tak berimbang, dan secara tak langsung menjadi agen gratis zionis dan kelompok takfir lintas mahzab....WASPADALAH !!!! )

Jumat, 01/10/2010 12:47 WIB |http://eramuslim.com/
Dalam beberapa waktu terakhir ini, umat Islam harus mengalami berbagai tragedi dan goncangan hebat akibat serangkaian aksi berupa sikap atau pernyataan yang melecehkan Islam dan umat Islam. Setidaknya dalam bulan September lalu, goncangan itu datang dari dua orang yaitu pastor Terry Jones yang menyerukan hari pembakaran Al-Quran pada peringatan kesembilan peristiwa 9/11 dan dari Yasir Habib seorang da'i dan ulama Syi'ah kondang yang sekarang bermukim di London.
Kita tidak akan mencoba membongkar siapa itu Terry Jones, karena sosoknya telah terkenal di mana-mana setelah aksi dan ide gilanya yang menyerang Islam secara terang-terangan.

Mengenal sosok Yasir Habib
Pria kelahiran Kuwait tahun 1979 ini, menjadi semakin terkenal setelah ceramah-ceramahnya di London secara terang-terangan menghina Ummul mukminin Aisyah. Sosok Ummul Mukminin Sayyidah Aisyah, RA ia tuduh dengan tuduhan yang "tidak-tidak". Dalam tuduhannya itu, Habib bahkan telah melanggar batas-batas etika.

Yasir Habib adalah seorang da'i dan ulama muda Syi'ah yang berasal dari Kuwait. Pada bulan Desember tahun 2004, dirinya bermigrasi ke London Inggris. Sebelumnya pada bulan November tahun 2003, ia pernah ditangkap dan dipenjara selama satu tahun oleh pemerintah Kuwait atas tuduhan 'mengutuk' sahabat terkemuka dan istri Rasulullah, Abu Bakar, Umar dan Aisyah Radiallahuanhum, sehubungan dengan rekaman ceramah tertutup pribadinya.

Pada bulan Februari 2004 dia dibebaskan di bawah pengampunan tahunan yang diumumkan oleh Amir Kuwait pada kesempatan Hari Nasional negara, tetapi kemudian ditangkap kembali beberapa hari kemudian. Yasir al-Habib kemudian 'melarikan diri' dari Kuwait sebelum ia dijatuhi hukuman in absentia untuk hukuman 25 tahun penjara.

Menjelang akhir September, pemerintah Kuwait mencabut hak kewarganegaraan Yasir Habib selain alasan penghinaan terhadap para sahabat dan istri Rasulullah, ia juga memiliki kewarganegaraan ganda Kuwait-Inggris yang menurut aturan pemerintah Kuwait hal tersebut terlarang. Masih menjelang akhir September, pemerintah Kuwait telah meminta pihak interpol untuk menangkap Yasir Habib dan menyerahkannya ke Kuwait untuk diadili. "Kami terpaksa meminta interpol bertindak berdasarkan permintaan dari jaksa penuntut umum Kuwait untuk membawa Habib ke pengadilan di Kuwait," kata menteri dalam negeri Kuwait Syaikh Jabir Al-Khalid pada waktu itu.
Namun ada yang menarik dari kasus Yasir Habib ini, para ibu di Maroko banyak memberikan nama anak perempuan mereka yang baru lahir dan akan lahir dengan nama Aisyah, merujuk kepada nama istri Rasulullah yang telah dinistakan oleh Yasir Habib. Para ibu tersebut menyatakan bahwa tindakan mereka ini sebagai jawaban sederhana atas penghinaan Habib terhadap ummul mukminin Aisyah, Ra.
Bahkan situs Mafkarah Islam, memuat sebuah tulisan yang berjudul Yasir Habib: Salman Rushdi Baru. Penulis artikel tersebut terang-terangan menyamakan Yasir Habib dengan Salman Rushdi sang penghina Islam tersebut. Menurut penulis, tujuan utama dari penyerangan Habib terhadap citra dan sosok Sayyidah Aisyah, Ra itu sendiri salah satunya adalah untuk menjungkirkan kredibilitas Alqur'an yang diimani umat Muslim sebagai kitab suci dan petunjuk mereka. Tentu saja, perlakuan semacam ini hanya akan dilakukan oleh orang-orang yang tidak mengimani dengan apa yang telah Allah turunkan dalam kitab suci tersebut, juga oleh orang-orang non-Muslim.

Namun ada fenomena yang menarik dari tragedi penghinaan Yasir Habib terhadap ummul mukminin Aisyah, Ra. Jika pada kasus pastor Terry Jones yang berencana hendak membakar kitab suci umat Islam Al-Quran mendapat banyak kecaman dari seluruh kalangan umat di dunia bahkan dari Vatikan dan dewan gereja Amerika, namun kasus penyerangan terhadap sosok Sayyidah Aisyah yang dilakukan oleh Habib justru tidak mendapat reaksi apa-apa dari para petinggi Syi'ah.

Hal tersebut menunjukkan jika para petinggi Syiah sebenarnya merasa rido dan setuju atas apa yang dikatakan oleh Habib. Jika tidak, maka dengan apa lantas kita bisa menafsirkan sikap diam mereka? Dan dengan demikian pula, lalu apa bedanya antara Yasir Habib dengan Salman Rushdi? Mereka berdua sama-sama telah melecehkan Islam.

Banyak fakta yang menyebutkan bahwa kalangan Syi'ah sangat membenci sahabat-sahabat utama Rasulullah seperti Abu Bakar, Umar dan yang lainnya berikut penghinaan mereka terhadap ummul mukminin Aisyah, Ra. Namun herannya masih banyak orang di kalangan umat ini yang masih 'berbaik sangka' dengan Syi'ah setelah apa yang telah mereka lakukan terhadap tokoh-tokoh yang terhormat di mata umat Islam ini. Bahkan mereka bisa sangat tersinggung dan murka bila 'tokoh-tokoh' Syi'ah dilecehkan namun di sisi lain mereka tenang-tenang saja mendengar dan membaca serta mengetahui jika kalangan Syi'ah dengan tanpa perasaan menyebut ummul mukminin Aisyah sebagai pelacur, atau menyebut Abu Bakar dan Umar sebagai penjahat dan sebagainya.

Untuk hal ini ada beberapa kemungkinan yang bisa kita simpulkan, kemungkinan pertama karena jahil (bodoh) tentang ajaran agama Islam, kemungkinan kedua mereka bukan Islam dan kemungkinan terakhir adalah mereka adalah pengikut Syi'ah itu sendiri! Wallahu a'lam.

No comments: